Muhammadsugianoor.com, Setiap orang pasti pernah menghadapi situasi darurat yang tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan, sakit mendadak atau kerusakan properti.
Untuk menghadapi kondisi seperti ini memiliki dana darurat sangat penting.
Namun, banyak orang yang masih bingung tentang berapa persen yang harus disisihkan untuk dana darurat dalam keuangan pribadi Anda.
Dalam artikel ini, saya akan membahas secara lengkap mengenai berapa persen yang harus disisihkan untuk dana darurat serta bagaimana cara mengelolanya dengan bijak.
Apa Itu Dana Darurat?
Dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang tidak terduga.
Dana darurat bertujuan agar Anda tidak perlu terjerat dalam utang atau mengambil uang dari tabungan jangka panjang ketika menghadapi situasi darurat.
Dana darurat sangat penting untuk memastikan keuangan Anda tetap stabil dan aman saat keadaan tidak terduga datang.
Mengapa Dana Darurat Itu Penting?
Pentingnya dana darurat tidak bisa dipandang sebelah mata. Tanpa dana darurat yang cukup, Anda bisa terjebak dalam masalah keuangan saat menghadapi kondisi darurat.
Misalnya jika Anda kehilangan pekerjaan, sakit atau menghadapi kecelakaan Anda bisa mengandalkan dana darurat untuk menutupi kebutuhan dasar seperti biaya hidup, pengobatan dan lain-lain tanpa perlu mengganggu tabungan atau utang.
Berapa Persen yang Harus Disisihkan untuk Dana Darurat?
Berapa persen yang harus disisihkan untuk dana darurat menjadi pertanyaan penting yang sering diajukan oleh banyak orang.
Pada umumnya, para ahli keuangan menyarankan untuk menyisihkan antara 10% hingga 20% dari pendapatan bulanan Anda untuk dana darurat.
Namun, jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti tingkat pengeluaran, jumlah tanggungan dan jenis pekerjaan.
1. Pendapatan Tetap vs Pendapatan Tidak Tetap
Jika Anda memiliki pendapatan tetap setiap bulan (misalnya gaji bulanan) maka alokasi dana darurat bisa lebih mudah dilakukan dengan persentase tetap dari pendapatan Anda.
Sebagai contoh jika Anda memiliki penghasilan Rp 10 juta per bulan dan Anda memilih untuk menyisihkan 15% untuk dana darurat maka Anda harus menabung sekitar Rp 1,5 juta setiap bulan.
Namun, jika Anda memiliki pendapatan yang tidak tetap seperti pengusaha atau pekerja lepas maka Anda perlu mengalokasikan lebih banyak dana darurat mengingat ketidakpastian pendapatan.
Disarankan untuk menyisihkan sekitar 20% dari penghasilan bulanannya terutama jika pendapatan Anda bervariasi setiap bulan.
2. Pengeluaran dan Gaya Hidup
Jumlah yang perlu Anda sisihkan juga sangat bergantung pada gaya hidup dan pengeluaran bulanan.
Jika pengeluaran bulanan Anda cukup tinggi seperti biaya sewa rumah, cicilan kendaraan atau biaya pendidikan anak maka dana darurat yang perlu disiapkan juga harus lebih besar.
Pada kasus ini, disarankan untuk menabung lebih banyak bahkan hingga 20% dari pendapatan bulanan Anda.
Namun, jika pengeluaran Anda lebih rendah atau bisa dikendalikan maka Anda bisa mulai dengan menyisihkan 10% dari pendapatan untuk dana darurat dan meningkatkannya seiring waktu.
3. Jumlah Tanggungan dan Kebutuhan Keluarga
Jika Anda memiliki tanggungan keluarga seperti pasangan atau anak-anak maka dana darurat yang perlu disisihkan akan lebih besar.
Dengan keluarga yang bergantung pada Anda, Anda perlu memastikan bahwa dana darurat yang dimiliki cukup untuk menutupi biaya hidup mereka dalam beberapa bulan jika terjadi hal yang tidak terduga.
Secara umum bagi seseorang yang sudah memiliki tanggungan, dana darurat yang ideal adalah untuk menutupi biaya hidup selama 6 hingga 12 bulan.
Oleh karena itu, untuk keluarga dengan pengeluaran tinggi bisa disarankan untuk menyisihkan dana darurat yang lebih besar.
4. Profil Risiko dan Keamanan Pekerjaan
Profil risiko pekerjaan Anda juga memainkan peran besar dalam menentukan berapa persen yang harus disisihkan untuk dana darurat.
Jika Anda bekerja di sektor yang memiliki tingkat keamanan pekerjaan yang tinggi seperti pegawai negeri atau perusahaan besar, dana darurat yang dibutuhkan mungkin lebih rendah.
Sebaliknya jika Anda bekerja di industri yang sangat terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi atau situasi tak terduga seperti sektor kreatif atau bisnis kecil, Anda harus menyisihkan lebih banyak untuk dana darurat.
Berapa Banyak Dana Darurat yang Ideal?
Meskipun jumlah yang harus disisihkan per bulan sangat tergantung pada situasi pribadi Anda, dana darurat yang ideal adalah sekitar 3 hingga 6 bulan pengeluaran rutin.
Hal ini berarti jika pengeluaran bulanan Anda adalah Rp 5 juta maka dana darurat yang disarankan adalah antara Rp 15 juta hingga Rp 30 juta.
Namun, jika Anda memiliki tanggungan atau pekerjaan yang lebih berisiko Anda bisa menyesuaikan jumlah ini menjadi 6 hingga 12 bulan pengeluaran untuk memastikan keamanan finansial dalam jangka panjang.
Cara Mengelola Dana Darurat
Setelah Anda mengetahui berapa persen yang harus disisihkan untuk dana darurat langkah selanjutnya adalah mengelola dana darurat dengan bijak.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola dana darurat Anda:
- Simpan Dana Darurat di Tempat yang Aman dan Mudah Diakses
Dana darurat sebaiknya disimpan di rekening tabungan atau deposito yang aman dan mudah diakses seperti rekening tabungan biasa, rekening giro atau rekening online yang menawarkan bunga lebih tinggi. - Jangan Gunakan Dana Darurat untuk Kebutuhan Non-Darurat
Sangat penting untuk tidak menggunakan dana darurat untuk hal-hal yang tidak mendesak. Pastikan Anda hanya menggunakan dana darurat untuk situasi yang benar-benar memerlukan biaya tak terduga, seperti kecelakaan, sakit atau kehilangan pekerjaan. - Evaluasi dan Perbarui Dana Darurat Secara Berkala
Setiap beberapa bulan, evaluasi kembali besarnya dana darurat yang Anda miliki. Apakah dana yang Anda miliki sudah cukup untuk menutupi kebutuhan darurat? Jika pengeluaran Anda meningkat pertimbangkan untuk meningkatkan jumlah dana darurat Anda.
Kesimpulan
Berapa persen yang harus disisihkan untuk dana darurat? Secara umum, Anda disarankan untuk menyisihkan 10% hingga 20% dari pendapatan bulanan untuk dana darurat.
Jumlah ini dapat disesuaikan dengan faktor-faktor seperti tingkat pengeluaran, jumlah tanggungan, profil pekerjaan dan tujuan keuangan pribadi.
Dengan memiliki dana darurat yang cukup, Anda dapat lebih tenang dalam menghadapi situasi darurat dan menjaga stabilitas keuangan Anda.
Penting untuk mengelola dana darurat dengan bijak, menyimpannya di tempat yang aman dan mudah diakses serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang tidak mendesak.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam merencanakan dan mengelola dana darurat yang sehat dan tepat sesuai kebutuhan Anda.