Muhammadsugianoor.com, Sifat riya adalah salah satu perilaku yang bisa mengganggu kualitas ibadah dan hubungan kita dengan Allah serta sesama manusia.
Riya dalam konteks agama merujuk pada niat untuk memperlihatkan amal atau ibadah hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Hal ini bertentangan dengan esensi ikhlas dalam beribadah dan bertindak. Artikel ini bertujuan memberikan pemahaman tentang cara menghindari dari sifat riya.
Saya akan membahas secara lengkap bagaimana kita bisa mencegah diri dari sifat riya agar setiap perbuatan yang kita lakukan benar-benar untuk Allah dan bukan untuk mencari pengakuan duniawi.
Cara Menghindari dari Sifat Riya
Berikut 8 Cara Menghindari dari Sifat Riya yang Wajib Anda Ketahui, versi Muhammad Sugianoor:
1. Pahami Apa Itu Sifat Riya
Langkah pertama untuk menghindari sifat riya adalah dengan memahami dengan benar apa itu riya dan bagaimana dampaknya.
Riya berasal dari kata Arab yang berarti “menunjukkan” atau “memperlihatkan.”
Dalam konteks agama riya berarti melakukan suatu amal ibadah atau perbuatan baik dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau perhatian dari orang lain bukan semata-mata untuk Allah.
Ketika seseorang melakukan suatu amalan seperti sholat, sedekah atau kebaikan lainnya tetapi niatnya adalah untuk mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain maka amalan tersebut menjadi tidak bernilai di sisi Allah.
Oleh karena itu, salah satu cara menghindari dari sifat riya adalah dengan memahami bahwa setiap amal yang kita lakukan harus didasari oleh niat yang tulus dan ikhlas.
2. Perbaiki Niat dan Jaga Keikhlasan
Salah satu langkah penting dalam cara menghindari dari sifat riya adalah memperbaiki niat dan menjaga keikhlasan dalam setiap amal.
Keikhlasan adalah landasan dari setiap ibadah dan perbuatan baik. Jika kita ingin melakukan sesuatu pastikan niat kita hanya untuk Allah semata bukan untuk mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain.
Untuk memperbaiki niat mulailah dengan berdoa kepada Allah agar diberikan kemurnian niat dalam setiap langkah dan perbuatan kita.
Sering kali, kita tidak menyadari bahwa niat kita sudah tercampur dengan keinginan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa kembali niat kita dan bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar untuk Allah?”
3. Berfokus pada Hubungan dengan Allah Bukan Manusia
Sifat riya sering muncul karena seseorang lebih memedulikan apa yang dipikirkan atau dikatakan oleh orang lain.
Untuk menghindarinya salah satu cara yang efektif adalah dengan fokus pada hubungan kita dengan Allah.
Ketika kita beribadah atau berbuat baik pastikan tujuan kita adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan untuk mencari pengakuan manusia.
Jangan biarkan pujian manusia menjadi tujuan utama dalam setiap amal yang kita lakukan.
Sebaliknya, carilah kebahagiaan dalam melakukan amal karena itu adalah perintah Allah dan bentuk rasa syukur kita atas segala nikmat yang diberikan-Nya.
4. Latih Diri untuk Beramal Secara Diam-Diam
Cara yang sangat efektif untuk menghindari sifat riya adalah dengan beramal secara diam-diam atau melakukan kebaikan tanpa diketahui oleh orang lain.
Hal ini akan melatih hati kita untuk beribadah dan berbuat baik hanya karena Allah tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari siapapun.
Contoh konkret dari hal ini adalah dengan melakukan sedekah tanpa memberitahukan siapa pun atau melakukan pekerjaan amal tanpa publikasi.
Dengan cara ini, kita bisa menghindari dorongan untuk pamer dan berfokus pada tujuan sesungguhnya: mendapatkan ridha Allah.
5. Selalu Memonitor Diri dan Evaluasi Niat Secara Berkala
Terkadang, kita tidak sadar bahwa ada unsur riya dalam perbuatan kita. Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan introspeksi dan evaluasi diri secara berkala.
Tanyakan pada diri kita: “Apakah saya melakukan ini untuk mendapatkan pujian dari orang lain?” atau “Apakah niat saya benar-benar tulus untuk Allah?”
Evaluasi diri ini bisa dilakukan setelah melakukan suatu amalan. Anda bisa melakukan refleksi pribadi di akhir hari atau setelah melakukan suatu kebaikan.
Jika merasa niat kita terganggu, segeralah bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah.
6. Bersihkan Hati dari Penyakit Riyaa
Sifat riya berasal dari hati yang belum sepenuhnya ikhlas. Hati yang masih dipenuhi dengan keinginan untuk dihargai atau diakui orang lain dapat menjadi pintu masuk bagi riya.
Oleh karena itu, penting untuk membersihkan hati dan niat kita dari penyakit hati seperti riya. Caranya adalah dengan melakukan dzikir, memperbanyak doa dan mendekatkan diri kepada Allah.
Hati yang dekat dengan Allah akan lebih mudah dijaga agar tetap bersih dan terhindar dari sifat riya.
Selain itu, mengingat kematian dan kehidupan akhirat dapat membantu mengingatkan kita tentang tujuan hidup yang sebenarnya: mencari keridhaan Allah bukan pengakuan manusia.
7. Belajar untuk Ridha dengan Ketentuan Allah
Kadang sifat riya muncul ketika kita terlalu berharap pada pujian atau perhatian orang lain.
Untuk menghindarinya, cobalah untuk belajar menerima segala ketentuan Allah dengan hati yang lapang dan ridha.
Dengan memahami bahwa segala yang kita lakukan di dunia ini adalah untuk mendapatkan ridha-Nya, kita tidak akan lagi terjebak dalam perangkap pujian manusia.
Jika kita merasa puas dengan pujian Allah dan tidak tergantung pada pengakuan orang lain maka kita akan terhindar dari sifat riya.
Ingatlah bahwa hanya Allah yang mengetahui amal kita dan hanya Dia yang memberikan pahala atau balasan yang sebenarnya.
8. Bersikap Rendah Hati
Sifat riya juga seringkali muncul karena rasa sombong atau merasa lebih dari orang lain. Untuk itu, salah satu cara menghindari dari sifat riya adalah dengan selalu bersikap rendah hati.
Ingatlah bahwa segala kelebihan yang kita miliki adalah anugerah dari Allah dan kita tidak lebih baik dari orang lain. Berlatihlah untuk merasa tidak perlu menunjukkan kelebihan yang kita miliki.
Tidak ada salahnya berbuat baik dengan cara yang sederhana dan tidak perlu diumbar ke mana-mana. Kesederhanaan dalam beramal akan menjaga kita dari godaan riya.
Kesimpulan
Cara menghindari dari sifat riya memerlukan kesadaran yang tinggi akan niat dan tujuan kita dalam setiap tindakan.
Untuk melakukannya kita harus selalu memperbaiki niat, menjaga keikhlasan dan berfokus pada hubungan kita dengan Allah bukan manusia.
Mengamalkan prinsip-prinsip seperti beramal diam-diam, introspeksi diri dan bersikap rendah hati dapat membantu kita terhindar dari riya.
Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk senantiasa menjaga keikhlasan dalam beribadah dan berbuat baik hanya untuk mendapatkan ridha Allah.