Cara Menghindari Sifat Ujub dan Takabur

Bagaimana Cara Menghindari Sifat Ujub dan Takabur

Muhammadsugianoor.com, Saya ingin membahas salah satu bahaya tersembunyi yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang dalam perjalanan hidup Anda.

Bahaya tersebut adalah sifat ujub dan takabur. Kedua sifat ini bisa merusak hubungan sosial, spiritual dan bahkan kebahagiaan pribadi jika dibiarkan berkembang dalam diri kita.

Dalam artikel ini, saya akan membahas secara lengkap Bagaimana Cara Menghindari Sifat Ujub dan Takabur agar dapat hidup dengan lebih baik, rendah hati dan penuh kebijaksanaan.

Artikel ini tidak hanya membahas pengertian dan dampak dari sifat-sifat tersebut tetapi juga memberikan langkah-langkah yang dapat kita terapkan untuk menghindarinya.

Apa Itu Sifat Ujub dan Takabur?

Sebelum membahas cara untuk menghindari sifat ujub dan takabur mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kedua sifat tersebut.

  1. Ujub adalah perasaan bangga atau takjub terhadap diri sendiri karena merasa memiliki kelebihan atau keistimewaan yang dimiliki. Orang yang memiliki sifat ujub cenderung merasa dirinya lebih baik dari orang lain karena kemampuan, penampilan, harta atau prestasi yang dimilikinya.
  2. Takabur di sisi lain adalah sifat sombong atau merasa lebih tinggi dari orang lain. Sifat takabur muncul ketika seseorang merasa dirinya lebih mulia, lebih pintar, lebih kaya atau lebih penting dibandingkan orang lain. Takabur seringkali disertai dengan sikap meremehkan orang lain.

Dalam ajaran agama, kedua sifat takabur sangat dilarang karena bisa mengarah pada perasaan kesombongan yang berbahaya.

Dalam Islam misalnya Allah SWT menyebutkan dalam Al-Quran Surah Luqman (31:18):

“Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia karena sombong dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Mengapa Sifat Ujub dan Takabur Harus Dihindari?

Ada banyak alasan mengapa sifat ujub dan takabur perlu dihindari dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Menumbuhkan Mental Positif

Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus berusaha menghindari kedua sifat ini:

  1. Merusak Hubungan Sosial
    Sifat ujub dan takabur dapat menciptakan jarak antara kita dan orang lain. Orang yang sombong atau merasa lebih baik dari orang lain sering kali dihindari karena sikapnya yang merendahkan orang lain. Ini tentu akan merusak hubungan sosial dan membuat kita terisolasi.
  2. Menghalangi Proses Belajar dan Perkembangan Diri
    Ketika seseorang merasa sudah cukup baik dia akan berhenti untuk belajar atau berkembang. Takabur menutup pintu bagi kemajuan pribadi karena kita tidak lagi terbuka terhadap kritik atau masukan orang lain yang dapat membantu kita menjadi lebih baik.
  3. Menghalangi Keberkahan
    Dalam agama sifat ujub dan takabur dianggap sebagai bentuk ketidaksadaran terhadap karunia yang telah diberikan Tuhan. Menganggap diri lebih tinggi atau lebih hebat daripada orang lain akan menjauhkan kita dari rasa syukur yang sejati. Tanpa rasa syukur, keberkahan dalam hidup bisa terhalang.
  4. Meningkatkan Ego dan Kecemasan
    Sifat ujub dan takabur sering kali berakar dari ego yang besar. Ketika kita terlalu fokus pada diri sendiri, kita menjadi lebih cemas dan terobsesi dengan bagaimana orang lain melihat kita. Ini dapat menciptakan ketidakbahagiaan yang mendalam dalam diri kita.

Cara Menghindari Sifat Ujub dan Takabur

Sekarang kita akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk menghindari sifat ujub dan takabur.

Hal ini adalah perubahan yang perlu dilakukan secara bertahap dengan niat yang tulus untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

1. Menumbuhkan Rasa Syukur

Langkah pertama yang sangat efektif dalam menghindari sifat ujub dan takabur adalah menumbuhkan rasa syukur atas apa yang kita miliki.

Dengan bersyukur kita akan menyadari bahwa segala kelebihan yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan bukan hasil usaha kita semata.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Mengelola Emosi dan Stres saat Bekerja

Ketika kita menyadari ini, kita akan lebih rendah hati dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.

Tips praktis:

  • Setiap hari cobalah untuk menuliskan tiga hal yang Anda syukuri dalam hidup Anda baik itu dalam hal pekerjaan, keluarga, kesehatan atau apapun yang membuat Anda merasa beruntung.
  • Luangkan waktu untuk berdoa dan mengingatkan diri tentang segala pemberian yang Anda terima.

2. Menghindari Perbandingan Diri dengan Orang Lain

Perbandingan sosial sering kali menjadi pemicu bagi munculnya sifat ujub dan takabur.

Ketika kita terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain, kita bisa merasa lebih unggul atau lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perbandingan diri dengan orang lain.

Tips praktis:

  • Fokus pada perjalanan dan perkembangan diri Anda sendiri bukan pada pencapaian orang lain.
  • Setiap orang memiliki jalan hidup dan tujuan yang berbeda. Hargai keunikan perjalanan Anda sendiri.

3. Berlatih Untuk Rendah Hati

Rendah hati adalah kebalikan dari takabur. Orang yang rendah hati tidak merasa perlu untuk membanggakan diri atau merendahkan orang lain.

Sebaliknya, mereka lebih cenderung untuk menghargai dan menghormati orang lain.

Tips praktis:

  • Setelah meraih prestasi atau keberhasilan cobalah untuk merayakan kemenangan dengan cara yang sederhana dan tidak berlebihan.
  • Cobalah untuk lebih sering memuji orang lain atas prestasi dan kebaikan mereka.

4. Berfokus pada Tujuan yang Lebih Besar

Terkadang sifat ujub dan takabur muncul karena kita terlalu fokus pada pencapaian pribadi.

Agar bisa menghindarinya berfokuslah pada tujuan yang lebih besar dan manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain.

Tips praktis:

  • Jadikan tujuan hidup Anda bukan hanya untuk kepentingan pribadi tetapi juga untuk memberi manfaat bagi orang lain baik dalam hal pengetahuan, bantuan, maupun dukungan.
  • Ikut terlibat dalam kegiatan sosial atau amal yang dapat mengalihkan fokus Anda dari kepentingan diri sendiri.
Baca Juga:  Bagaimana Cara Mendapatkan Wanita yang Kita Sukai

5. Mendengarkan dan Menerima Kritik dengan Bijak

Orang yang takabur sering kali menolak kritik karena merasa dirinya sudah sempurna.

Oleh karena itu, mendengarkan dan menerima kritik dengan bijak adalah salah satu cara untuk menjaga kerendahan hati dan menghindari sifat takabur.

Tips praktis:

  • Ketika menerima kritik, lihatlah itu sebagai peluang untuk belajar dan berkembang bukan sebagai serangan pribadi.
  • Bersikap terbuka terhadap masukan dan saran yang dapat membantu Anda menjadi lebih baik.

6. Menghindari Sikap Meremehkan Orang Lain

Sifat takabur sering kali ditandai dengan sikap meremehkan orang lain.

Agar bisa menghindari sifat ini, kita harus belajar untuk menghargai dan menghormati orang lain tanpa membandingkan diri kita dengan mereka.

Tips praktis:

  • Cobalah untuk selalu melihat sisi positif dari setiap orang terlepas dari status atau latar belakang mereka.
  • Jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain hanya karena pencapaian atau status sosial.

7. Menjaga Hubungan dengan Tuhan

Sebagai umat beragama penting untuk selalu menjaga hubungan kita dengan Tuhan dan mengingatkan diri kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah titipan dari-Nya.

Menyadari bahwa kita hanyalah makhluk yang lemah dan selalu bergantung pada Tuhan akan membantu kita tetap rendah hati dan menghindari sifat ujub dan takabur.

Tips praktis:

  • Luangkan waktu untuk berdoa dan merenung memohon agar kita dijauhkan dari sifat-sifat buruk seperti ujub dan takabur.
  • Baca kitab atau ajaran agama untuk lebih memahami pentingnya kerendahan hati.

Kesimpulan

Menghindari sifat ujub dan takabur adalah langkah penting dalam pengembangan diri.

Dengan menumbuhkan rasa syukur, berlatih rendah hati dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Kita dapat menghindari dua sifat ini yang dapat merusak kebahagiaan dan keberkahan hidup kita.

Ingatlah bahwa kita semua adalah makhluk yang memiliki kekurangan dan kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dan menghargai orang lain.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas kita bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana, penuh kasih dan selalu berusaha menjadi lebih baik setiap harinya.

Artikel Menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *